Kabarpatimu.com – Surakarta – Pada penghujung tahun 2024, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah mencatat sejarah baru dengan memperkenalkan Layanan Internet Desa Alifnet. Perkenalan ini menjadi sorotan utama dalam Musyawarah Pimpinan Wilayah (Musypimwil) yang diselenggarakan di Syariah Hotel Solo. Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Ketua PWM Jateng, Dr. H. Tafsir, M.Ag, dan dihadiri oleh perwakilan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) serta Unit Pelaksana Program (UPP) se-Jawa Tengah.
Dalam pidato iftitahnya, Dr. H. Tafsir menegaskan bahwa salah satu visi unggul Muhammadiyah Jawa Tengah adalah membangun kemandirian keuangan yang sehat dan kuat. Oleh karena itu, program keekonomian menjadi prioritas strategis PWM Jateng untuk mendorong keberlanjutan organisasi dan kesejahteraan umat. “Kita harus mengedepankan inovasi, dan Alifnet adalah salah satu wujud nyata dari visi ini,” ungkapnya.
Momentum peluncuran Alifnet semakin istimewa dengan kehadiran Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, H. Yandri Susanto, yang memberikan keynote speech. Dalam sambutannya, Menteri Yandri menyampaikan apresiasi mendalam terhadap langkah PWM Jateng dalam memberdayakan masyarakat pedesaan melalui teknologi. “Harapan kami, Alifnet ini bisa menjadi model pilot project untuk pengembangan internet desa di luar Pulau Jawa,” ujarnya penuh optimisme.
Alifnet lahir dari semangat wakaf yang ditunjukkan oleh Pak Oni Martin, seorang pegiat ekonomi umat yang menginisiasi layanan ini melalui BUMMasjid Al Falah, Sragen. Layanan tersebut kemudian diwakafkan kepada PWM Jawa Tengah sebagai upaya pemberdayaan desa berbasis teknologi digital. Dengan konsep wakaf produktif, Alifnet tidak hanya memberikan akses internet tetapi juga menjadi bagian dari solusi untuk menciptakan ekonomi desa yang mandiri.
Sebagai layanan internet desa pertama di bawah naungan Muhammadiyah Jawa Tengah, Alifnet menawarkan peluang besar untuk mendorong inklusi digital di masyarakat. Infrastruktur yang dibangun tidak hanya memungkinkan koneksi internet tetapi juga membuka akses kepada berbagai peluang ekonomi, pendidikan, dan sosial. Hal ini sejalan dengan visi PWM Jateng untuk memberdayakan desa-desa tertinggal melalui pendekatan teknologi yang berkelanjutan.
Acara Musypimwil ini juga menjadi ajang diskusi untuk memperkuat ekosistem keekonomian Muhammadiyah. Selain Alifnet, PWM Jateng telah meluncurkan berbagai program unggulan, seperti Arrahmah Tour untuk perjalanan Islami dan BPRS Arta Surya Barokah sebagai solusi keuangan syariah. Sinergi antara program-program ini mencerminkan komitmen Muhammadiyah dalam memberikan manfaat yang luas bagi umat.
Peluncuran Alifnet di Musypimwil PWM Jateng menandai langkah baru Muhammadiyah dalam memanfaatkan teknologi untuk pemberdayaan desa. Dengan dukungan pemerintah dan semangat wakaf dari masyarakat, Alifnet diharapkan menjadi pionir dalam membangun desa digital di Indonesia. Melalui inovasi ini, Muhammadiyah terus membuktikan peran aktifnya dalam menjawab tantangan zaman dan memberikan solusi nyata bagi kemajuan bangsa.