Kabarpatumu.com, SEMARANG, Sabtu- ahad, 20- 21 September 2025 – Ikatan Guru Aisyiyah Bustanul Athfal (IGABA) Kabupaten Pati turut serta aktif dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) IGABA Jawa Tengah yang berlangsung meriah di Hotel Grasia Semarang pada Sabtu dan Ahad, 20-21 September 2025. Kegiatan yang diikuti oleh lebih dari 200 peserta ini mengangkat tema Meneguhkan IGABA sebagai Organisasi Profesi dalam Melejitkan PAUD ‘Aisyiyah Abad Kedua. Acara ini menjadi forum penting bagi seluruh anggota IGABA se-Jawa Tengah untuk merumuskan langkah strategis organisasi ke depan.
Delegasi IGABA Pati hadir dengan semangat kebersamaan, berpartisipasi aktif dalam setiap sesi musyawarah, mulai dari pembahasan program kerja, pemilihan kepengurusan baru, hingga perumusan rekomendasi untuk kemajuan PAUD Aisyiyah. Kehadiran IGABA Pati menunjukkan dedikasi mereka dalam mendukung visi dan misi organisasi di tingkat provinsi.
Muswil IGABA Jawa Tengah tahun ini mengusung tema inspiratif, “Meneguhkan IGABA sebagai organisasi mandiri dalam melejitkan PAUD Aisyiyah Abad Kedua.” Tema ini mencerminkan komitmen kuat IGABA untuk memperkuat posisinya sebagai organisasi yang mandiri, inovatif, dan berdaya saing tinggi dalam memajukan pendidikan anak usia dini (PAUD) Aisyiyah di era baru.
Sambutan dan membuka acara tersebut, Dra. Fitni Wilis, M.Pd (Ketua PAUD Dasmen Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah) menegaskan pentingnya peran guru PAUD Aisyiyah sebagai garda terdepan dalam membentuk karakter generasi penerus bangsa. “Melalui Muswil ini, kita berharap dapat menghasilkan keputusan-keputusan strategis yang tidak hanya memperkuat organisasi, tetapi juga meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh PAUD Aisyiyah di Jawa Tengah,” ujarnya.
bahwa kemandirian adalah kebutuhan Persyarikatan. Terutama dalam rangka merespon problematika zaman. karena kebutuhan Persyarikatan semakin kompleks, dan untuk lebih memfokuskan potensi internal sekaligus bagian dari kaderisasi organisasi, ‘Aisyiyah meminta agar kader-kader atau guru-gurunya pulang ke IGABA, rumah sahnya. “Ini bukan diskriminasi terhadap organisasi profesi lian (di luar lembaga pendidikan Aisyiyah), tapi semata-mata untuk menyongsong progres dan gerak ‘Aisyiyah di abad kedua ini. Sekaligus sarana kaderisasi. Kalau kami-kami ini sudah tidak lagi jadi pimpinan,maka kader-kader IGABA inilah yang nantinya melanjutkan estafet ini,
hal ini juga sejalan dengan potensi yang dimiliki oleh ‘Aisyiyah. Dengan banyaknya jumlah lembaga pendidikan yang dimiliki, maka profesionalitas dan mestinya harus diutamakan. Maka dibutuhkan IGABA.
Dra. Fitni Wilis, M.Pd menyatakan, bagian dari program tersebut adalah konsolidasi potensi kemandirian ekonomi, sehingga lahir kebiasaan memberi bukan meminta, juga standarisasi mutu, serta standarisasi gaji guru.
Salah satu bentuk menuju itu adalah kerjasama PAUD Dasmen PPA dengan Penerbit Suara Muhammadiyah. Baik dalam hal penyediaan satuan kurikulum, bahan ajar, juga aplikasi Si-Pena sebagai acuan data PPA nantinya.
“Kami sudah meminta kepada Suara Muhammadiyah agar aplikasi Si-Pena dibuka luas untuk seluruh PAUD ‘Aisyiyah tanpa syarat apapun. Tapi di sisi lain, kami juga menghimbau agar semua sekolah yang mampu untuk menggunakan produk yang sudah dikeluarkan oleh pusat. Jangan menggunakan produk lain,”
Semua itu dilakukan dalam rangka melahirkan kemandirian IGABA,”
“Karena produk ini adalah dari kita, oleh kita, dan untuk kita,” tegasnya.
Selanjutnya sambutan Widayat Saputro, M.Pd., Ketua PW IGABA Jateng lebih menekankan pada penguatan program data base lewat aplikasi Si-Pena. “Data Si-Pena yang baru saja kami khusus di Jateng, jumlah lembaga 3 ribuan, jumlah guru 11 ribuan, jumlah siswa 129 ribuan, data ini belum semua, tapi setidaknya Si-Pena sudah bisa bicara,”
Dari data tersebut, Widayat Saputra, M.Pd., juga berpesan agar Pimpinan Wilayah IGABA Jawa Tengah lebih percaya diri dengan potensi yang besar ini. Karena jumlah lembaga yang banyak itu nantinya akan terlihat lebih detail pada level apa lembaga-lembaga tersebut berada. Sehingga memudahkan dalam melahirkan kebijakan dan terukur.
Menguatkan itu, Ketua Majelis PAUD Dasmen PWA Jateng Dr. Chusnul Hayati, M.S., menggaris bawahi, bahwa pontensi besar tidak hanya pada kuantitas tapi juga kualitas. Jateng banyak lembaga PAUD, tapi bagaimana dengan kualitasnya, tentu ini juga harus diperhatikan.
Sebenarnya organisasi IGABA memiliki potensi yang besar karena banyak diikuti oleh ibu-ibu. “Dan sebagaimana yang kita tahu, peran ibu sangat berarti dan sangat menentukan bagi umat, bangsa, dan negara,” ujarnya.
Muswil ini berlangsung selama 2 hari dan nantinya akan memilih pimpinan baru periode 2025/2029. Karenanya semuanya berharap Musywil ini akan melahirkan pimpinan yang baik untuk menunaikan visi IGABA juga melahirkan cita-cita Persyarikatan. diharapkan menjadi momentum kebangkitan IGABA Jawa Tengah dalam menghadapi tantangan zaman, sekaligus memperteguh komitmen untuk terus berkarya dan berinovasi demi terwujudnya PAUD Aisyiyah yang unggul dan berkarakter di abad kedua perjalanannya.(red)