Kabarpatimu.com – Surakarta – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah menggelar Musyawarah Pimpinan Wilayah (Musypimwil) pada Sabtu, 21 Desember 2024, di Hotel Syariah Surakarta. Acara strategis ini menghadirkan berbagai perwakilan dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Jawa Tengah, organisasi otonom tingkat wilayah, serta Majelis dan Lembaga PWM Jateng. Musypimwil kali ini mengusung misi penting untuk mendiskusikan dinamika organisasi dan arah gerak Muhammadiyah ke depan.
Ketua PWM Jateng, H. Tafsir, dalam pidato iftitahnya menekankan pentingnya transformasi arah program Muhammadiyah. “Muhammadiyah harus mulai bergeser dari dominasi program sosial menuju program keekonomian,” ujarnya dengan tegas. Hal ini menunjukkan komitmen Muhammadiyah untuk tidak hanya berperan dalam kegiatan sosial tetapi juga berkontribusi pada pemberdayaan ekonomi umat.
Musypimwil kali ini menjadi momen penting dengan peluncuran layanan internet desa bernama Alifnet. Peluncuran ini dihadiri oleh Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, H. Yandri Susanto, yang memberikan apresiasi atas langkah inovatif Muhammadiyah dalam mendukung pengembangan infrastruktur digital di pedesaan. Layanan Alifnet diharapkan mampu menjawab kebutuhan masyarakat pedesaan dalam mengakses informasi dan teknologi secara lebih merata.
Alifnet hadir sebagai bagian dari program keekonomian yang menjadi fokus baru Muhammadiyah Jawa Tengah. Program ini dirancang untuk mendukung pengembangan usaha-usaha berbasis komunitas dan mendorong kemandirian ekonomi desa. Langkah ini sejalan dengan semangat Muhammadiyah dalam menciptakan kemaslahatan umat secara berkelanjutan.
Selain Alifnet, PWM Jateng juga terus mengembangkan program-program ekonomi lain, seperti Arrahmah Tour yang bergerak di bidang perjalanan wisata Islami, serta BPRS Arta Surya Barokah, sebuah lembaga keuangan syariah yang telah memberikan kontribusi besar dalam pembiayaan berbasis syariah untuk umat. Kolaborasi antarprogram ini diharapkan memperkuat ekosistem ekonomi yang dibangun Muhammadiyah.
Peluncuran Alifnet juga menjadi simbol kolaborasi antara Muhammadiyah dengan pemerintah. Menteri Desa H. Yandri Susanto menegaskan pentingnya sinergi ini dalam mendukung pengembangan desa-desa tertinggal. “Dengan adanya Alifnet, desa tidak hanya terkoneksi secara digital tetapi juga diberdayakan secara ekonomi,” tuturnya. Hal ini membuka peluang bagi Muhammadiyah untuk terus berperan dalam pembangunan desa berbasis teknologi dan ekonomi.
Musypimwil PWM Jateng tahun ini menegaskan langkah Muhammadiyah untuk tidak hanya hadir dalam pelayanan sosial, tetapi juga menjadi motor penggerak dalam pemberdayaan ekonomi umat. Dengan transformasi visi menuju keekonomian, Muhammadiyah Jateng menunjukkan komitmennya untuk menjawab tantangan zaman dan memberikan solusi nyata bagi masyarakat. Musyawarah ini menjadi tonggak baru bagi Muhammadiyah dalam mewujudkan keseimbangan antara kepedulian sosial dan penguatan ekonomi berbasis nilai-nilai Islam. (red)