Kabarpatimu.com -Pati- Dalam semangat mempererat ukhuwah dan menyalakan kembali api dakwah di kalangan pemuda, Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Pati menyelenggarakan kegiatan Turba dan Safari Dakwah, yang berlangsung pada Senin, 12 Mei 2025 di Masjid Al Istiqamah, Tayu.
Turba (Turun ke Bawah) ini dihadiri oleh jajaran Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) se-Tayu Raya, meliputi PCPM Margoyoso, Tayu, Kalikalong, Dukuhseti, dan Cluwak. Kegiatan ini bukan hanya melibatkan unsur pemuda, tetapi juga berlangsung dalam semangat sinergi bersama Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) dan Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA).
Dalam sambutannya, Afza Fajri Hatami, Ketua PDPM Pati, menegaskan bahwa kegiatan Turba ini dikemas secara strategis melalui program Safari Dakwah yang akan bergilir di tiap PCPM. Tujuannya, untuk terus menumbuhkan ghirah (semangat) dan kesadaran berorganisasi di kalangan pemuda sebagai Pelopor, Pelangsung, dan Penyempurna Cita-Cita Muhammadiyah.
“Kami ingin Safari Dakwah ini menjadi media penguatan sinergi antara pemuda, PCM, dan PCA. Harapannya, kegiatan seperti ini dapat dilanjutkan secara berkelanjutan sebagai bentuk kontribusi nyata dalam membangun peradaban umat,” ujar Afza.
Ketua PCM Tayu, Budiyono, menyambut baik kegiatan ini. Dalam pesannya, ia menekankan pentingnya semangat berinovasi di kalangan pemuda. Kajian, menurutnya, harus melahirkan aksi nyata di tengah masyarakat, sehingga keberadaan Pemuda Muhammadiyah benar-benar dirasakan manfaatnya.
Kegiatan ini turut menghadirkan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Pati, Muhammad Luqman, yang sekaligus menjadi narasumber kajian. Dalam tausiyahnya, beliau menyoroti peran Muhammadiyah sebagai kekuatan penting dalam membangun peradaban bangsa, khususnya melalui bidang pendidikan, kesehatan, sosial, dan ekonomi.
“Ruh dari gerakan Muhammadiyah adalah istiqamah dalam menyelenggarakan kajian, terutama di tingkat ranting dan cabang. Kader Pemuda Muhammadiyah harus terus memperkuat semangat berkemajuan, sehingga trilogi kader—kader persyarikatan, kader umat, dan kader bangsa—betul-betul terwujud dalam tindakan nyata dan kolaborasi lintas lini,” tegas Muhammad Luqman.
Usai kajian, suasana keakraban semakin terasa dalam momen istirahat dan santap sate kambing khas Tayu, yang disajikan secara sederhana namun penuh kehangatan. Kegiatan kemudian ditutup dengan shalat Maghrib berjamaah, menandai akhir dari sebuah hari yang sarat semangat, ilmu, dan ukhuwah.
Kegiatan ini menjadi pengingat bahwa dakwah dan semangat berkemajuan tak boleh padam, dan harus terus dirawat melalui gerakan yang kolaboratif, terstruktur, dan berkelanjutan—dimulai dari tingkatan paling bawah, yakni ranting dan cabang. (red)