Menyelami Firman Allah surat al-Kautsar

Kabarpatimu.com, Pati – Kajian ahad pagi pada 1 juni 2025 ini menghadirkan Ust. Muhammad Rifqi Arriza sebagai pemateri, yang memang berkomitmen untuk mengisi kajian ahad pagi Masjid Moch Dahlan tentang Tafsir al-Quran Juz Amma. Dan kali ini, akan membahas tafsir surat al-Kautsar.

Tentang kategori surat, Ust Riza menjelaskan, bahwa jumhur musafir menyatakan surat al-Kautsar adalah surat makkiyah, karena melihat konteks tafsir ayat “inna syâni’aka huwal abtar“, sesungguhnya penghinamu –wahai Muhammad- yang sebenarnya terputus kebaikannya. Makkiyah, artinya surat ini diturunkan sebelum hijrahnya Nabi ke Madinah.

Secara urutan turunnya kepada Nabi, surat al-Kautsar turun setelah surat Al-Adiyat dan seblm surat al-Takasur.

Pendapat terkuat dalam hal ini, bahwa al-Kautsar adalah sungai di surga dan telaga pada hari kiamat kelak. Yang baunya seperti minyak misik, warnanya seperti salju,

Secara ilmu sastra, seorang yang sudah melakukan sesuatu, dan diperintahkan kembali untuk melakukannya, maka maksudnya adalah diminta untuk melanjutkannya. Ayat Fasholli termasuk dalam kategori ini. Karena ia disampaikan Allah kepada utusan-Nya, Nabi Muhammad Saw.

Dan salat yang dimaksud dalam surat ini adalah sholat idul adha, sebagaimana pendapat banyak mufasir. Dan redaksi li Rabbika, perintah yg mengkhususkan sholat dan menyembelih kurban hanya untuk Allah semata. Juga sebagai bantahan dan ancaman azab untuk kaum musyrikin, karena mereka melakukan solat dan nahr kpd selain Allah, bahkan melarang orang islam yg melakukan salat di depan Kakbah.

Dalam Islam, cara sembelih hewan ada 4 :

  1. Dzabh, Memotong kerongkongan
  2. Nahr, memotong tenggorokan binatang
  3. ‘Aqr, melukai salah satu bagian tubuh dr hewan

Adapun tentang kata Abtar, bangsa arab biasa menjuluki dengan abtar kepada seseorang yang tidak punya keturunan laki-laki. Adapun keturunan perempuan adalah aib dan kekurangan, dibuktikan dengan adanya adat mengubur bayi perempuan secara hidup-hidup. Firman Allah; wa idzal mau`ûdatu su`ilat.

Berikut beberapa hikmah dan pelajaran dari surat al-Kautsar:

  1. Allah SWT memberikan banyak kemuliaan dan keutamaan kepada Nabi Muhammad Saw yg mana hal ini juga adalah kemuliaan bai kita umat beliau.
  2. Jangan terikat dengan belenggu duniawi, jika hal itu dapat melalaikan dari kemuliaan ukhrowi.
  3. Maqom Nabi saat beribadah adalah maqom syukur, beliau pernah berkata; apakah aku tidak boleh menjadi hamba yang bersyukur? Afa lâ akûna ‘abdan syakuran.
  4. Dalam beribadah hendaknya menjaga niat Lillahi Ta’ala
  5. Para ulama selalu berdoa agar dapat meminum air telaga Al-Kautsar, langsung dari telapak Nabi Saw.

Oleh: Dwi Setya Ningrum

Related Articles